Dalam Islam, berbicara dengan suara keras terhadap orang lain tanpa alasan yang benar tidak dibenarkan dan bisa termasuk perbuatan tercela (makruh atau bahkan haram) jika disertai niat menghina, marah, atau merendahkan orang lain.
Berikut penjelasan hukumnya beserta dalil-dalilnya:
🕌 1. Larangan Berbicara dengan Suara Keras
Allah ï·» melarang kaum mukmin untuk meninggikan suara dengan cara yang tidak sopan, terutama kepada orang lain, apalagi kepada yang lebih tua atau memiliki kedudukan.
Dalil Al-Qur’an:
-
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, agar tidak hapus amalmu tanpa kamu sadari.”
Ayat ini awalnya ditujukan agar para sahabat berbicara sopan kepada Nabi ï·º, namun juga menjadi pedoman umum agar kita tidak meninggikan suara terhadap sesama.
-
“Dan sederhanakanlah dalam berjalan, serta rendahkanlah suaramu; sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Ini menunjukkan bahwa berbicara dengan lembut dan tenang adalah akhlak terpuji, sementara membentak atau berteriak dianggap buruk.
🌷 2. Dalam Hadis Nabi ﷺ
Rasulullah ï·º bersabda:
“Orang mukmin itu bukan orang yang suka mencela, bukan orang yang suka melaknat, bukan orang yang suka berkata keji, dan bukan orang yang suka berkata kasar.”
(HR. Tirmidzi, no. 1977)
Hadis ini menegaskan bahwa ucapan kasar dan suara keras yang menyakitkan orang lain bertentangan dengan sifat seorang mukmin.
📚 3. Kesimpulan Hukum
-
Makruh jika meninggikan suara tanpa alasan yang jelas (misalnya hanya karena kebiasaan).
-
Haram jika disertai niat marah, menghina, atau mempermalukan orang lain, karena termasuk menyakiti hati sesama Muslim.
-
Dibolehkan jika ada alasan syar’i atau kebutuhan (misalnya untuk memberi peringatan, memanggil dari jauh, atau menegur dalam kebaikan).
🌸 Kesimpulan Akhlak Islami
Seorang Muslim sebaiknya berbicara dengan lemah lembut, tenang, dan penuh adab, karena tutur kata mencerminkan kebersihan hati dan keimanan.
Komentar
Posting Komentar