Kata “anjay” dan “anjir” merupakan ungkapan gaul dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan anak muda, terutama di media sosial atau percakapan santai. Namun, keduanya punya asal-usul dan makna yang perlu diperhatikan agar tidak disalahgunakan.
Berikut penjelasannya 👇
💬 1. Arti kata “anjay”
-
“Anjay” adalah bentuk penghalusan dari kata “anjing”, yang sebenarnya termasuk kata makian.
-
Dalam penggunaan gaul, “anjay” sering dipakai untuk mengungkapkan rasa kaget, kagum, atau heran, contohnya:
-
“Anjay, keren banget!”
-
“Anjay, cepet amat kamu!”
-
➡️ Meskipun maksudnya tidak untuk menghina, asal katanya tetap dari makian, jadi sebaiknya dihindari, terutama di lingkungan formal, di depan orang tua, atau dalam konteks religius.
💬 2. Arti kata “anjir”
-
“Anjir” juga berasal dari kata “anjing”, tapi bentuknya lebih ringan dan sering dipakai dalam pergaulan santai antar teman.
-
Biasanya untuk mengekspresikan kaget, geli, atau tidak percaya, misalnya:
-
“Anjir, masa sih dia begitu?”
-
“Anjir, lucu banget!”
-
➡️ Meskipun terdengar ringan, tetap termasuk kata kasar dalam asalnya, sehingga penggunaannya tidak pantas dalam percakapan yang sopan atau di depan orang yang dihormati.
⚖️ 3. Pandangan dari sisi etika dan agama
Dalam Islam dan norma kesopanan, kata-kata yang asalnya dari makian tetap sebaiknya dihindari, meskipun sudah diubah bentuknya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Bukanlah seorang mukmin orang yang suka mencela, berkata keji, dan berkata kotor.”
(HR. Tirmidzi, no. 1977)
Jadi, lebih baik mengganti dengan ungkapan yang sopan seperti:
-
“MasyaAllah!”
-
“Wah, hebat banget!”
-
“Astaga!”
-
“Ya ampun!”
🌷 Kesimpulan
-
“Anjay” dan “anjir” termasuk bahasa gaul turunan dari makian, meski sering dipakai tanpa niat buruk.
-
Secara etika dan agama, lebih baik dihindari dan diganti dengan kata yang lebih baik dan beradab.
Komentar
Posting Komentar