Mengajak orang lain ke masjid atau menuju kebaikan adalah amal yang sangat mulia dalam Islam. Allah SWT menjanjikan pahala besar bagi siapa pun yang mengajak kepada kebaikan dan membantu orang lain untuk beribadah.
Beberapa dalil yang menjelaskan hal ini:
-
Balasan setara dengan orang yang diajak berbuat baik
Rasulullah ﷺ bersabda:“Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.”
— (HR. Muslim)Artinya, jika kamu mengajak seseorang ke masjid lalu dia shalat di sana, kamu mendapat pahala seperti orang itu — tanpa mengurangi pahala dia sedikit pun.
-
Termasuk dalam amal jariyah (pahala terus mengalir)
Jika ajakanmu membuat seseorang menjadi rajin ke masjid atau semakin dekat dengan Allah, maka setiap kali dia beribadah, pahala itu terus mengalir kepadamu, bahkan setelah kamu tiada. -
Dihitung sebagai bentuk dakwah dan amar ma’ruf
Mengajak orang ke masjid adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan). Allah berfirman:“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
— (QS. Ali Imran: 104) -
Pahala berlipat karena menghidupkan masjid
Allah sangat mencintai orang-orang yang memakmurkan masjid:“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian...”
— (QS. At-Taubah: 18)
Jadi, setiap kali kamu mengajak teman, tetangga, atau saudara untuk datang ke masjid, itu bukan hanya pahala besar bagimu, tapi juga bisa menjadi ladang amal yang terus mengalir.
Ada sebuah hadits yang sangat indah dan relevan dengan hal ini — tentang berbuat baik lalu diikuti orang lain, maka pelakunya mendapatkan pahala ganda: pahala amalnya sendiri dan pahala dari orang-orang yang menirunya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya."
— (HR. Muslim, no. 1893)
Dan dalam riwayat lain disebutkan:
"Barang siapa yang memulai suatu sunnah (kebiasaan) yang baik dalam Islam, maka ia akan mendapat pahala dari perbuatannya dan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya setelah dia, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang memulai suatu kebiasaan buruk, maka ia akan menanggung dosanya dan dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun."
— (HR. Muslim, no. 1017)
Maknanya:
-
Kalau kamu memulai perbuatan baik, misalnya mengajak shalat, bersedekah, membantu tetangga, atau sekadar memberi contoh akhlak baik, lalu orang lain menirunya — maka kamu mendapat pahala yang sama seperti mereka.
-
Tapi sebaliknya, kalau seseorang mencontoh keburukan yang kita lakukan, maka dosa dari perbuatan itu juga akan mengalir kepada kita.
Hadits ini mendorong kita agar menjadi teladan dalam kebaikan, karena efeknya bisa menyebar dan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya bahkan setelah kita meninggal dunia.
Komentar
Posting Komentar